cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Purifikasi
ISSN : 14113465     EISSN : 24663352     DOI : -
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal Purifikasi was published since January 2000 by Division of Journal Purifikasi Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environment and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya in collaboration with the Association of Indonesian Sanitary and Environmental Techniques (IATPI) East Java. Jurnal Purifikasi is published twice a year in July and December, covers topics on technology and management related to environmental engineering field.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 15 No 1 (2015): Jurnal Purifikasi" : 6 Documents clear
PENURUNAN WARNA DAN TSS LIMBAH CAIR TENUN SARUNG SAMARINDA MENGGUNAKAN KITOSAN DARI LIMBAH CANGKANG KEPITING Dwi Ermawati Rahayu; Sheila Aulia
Purifikasi Vol 15 No 1 (2015): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v15.i1.20

Abstract

Industri rumah tangga pembuatan sarung tenun Samarinda menghasilkan limbah cair dengan konsentrasi TSS dan warna yang melebihi baku mutu sehingga memerlukan pengolahan sebelum dibuang ke badan air. Salah satu unit pengolahan yang dapat digunakan adalah unit koagulasi flokulasi dengan menambahkan koagulan. Jenis koagulan yang dapat digunakan salah satunya adalah koagulan dari bahan alam yaitu berasal dari kitosan limbah cangkang kepiting. Tahapan penelitian ini dimulai dengan mempersiapkan koagulan dari kepiting dengan tahapan isolasi kitin yang meliputi tahap demineralisasi, deproteinasi, deasetilasi. Tahap selanjutnya adalah dengan metode jar tes untuk menentukan dosis optimum untuk menurunkan parameter TSS dan warna dari limbah tenun sarung Samarinda. Analisa laboratorium dilakukan terhadap parameter pH, TSS, warna, volume flok yang terbentuk selama jar test. Hasil penelitian dari analisa FTIR menunjukkan bahwa limbah cangkang kepiting mempunyai derajat deasetilasi sebesar 74,25% yang menunjukkan sebagai kitosan yang mengandung gugus amina dalam rantai karbonnya yang bermuatan positif sehingga dapat berfungsi mendestabilisasi koloid yang bermuatan negatif. Dosis optimum pada pengolahan limbah cair ini dengan menggunakan kitosan 1% sebesar 35ml dengan efisiensi removal TSS 88,79% dan warna 35,49%. Namun terjadi penurunan nilai pH menjadi 4,98 disebabkan penggunaan asam asetat sebagai pelarut kitosan.
Rekomendasi Manajemen Lingkungan di Daerah Aliran Sungai Dondong, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul sebagai Mitigasi Bencana Kekeringan Retno Wulandari; Nurmaliyatul Khayah
Purifikasi Vol 15 No 1 (2015): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v15.i1.21

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Dondong terletak di Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, D.I. Yogyakarta. DAS Dondong terdiri dari beberapa Bentuk lahan dengan variasi bentuk penggunaan lahan. DAS ini mengalami ketimpangan penggunaan lahan yaitu adanya ketidaksesuaian antara penggunaan lahan dengan kemampuan lahan yang ada. Hal ini diperparah oleh ketersediaan air meteorologis yang kurang, sehingga memicu terjadinya kekeringan. Kekeringan dapat mempengaruhi aktivitas penduduk setempat yang sebagian besar bekerja di sektor pertanian, sehingga diperlukan adanya manajemen terhadap penggunaan lahan DAS Dondong. Manajemen lingkungan DAS yang dilakukan didasarkan pada satuan Bentuk lahan yang ada di dalam DAS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Neraca Air Throntwaite dan Subjective Matching Factors terhadap kemampuan dan kesesuaian lahan. Berdasarkan hasil Neraca Air dengan curah hujan probabilitas 60%, DAS Dondong mengalami defisit air selama 11 bulan. Setelah dilakukan rekomendasi terhadap penggunan lahan yang disesuaikan dengan kemampuan dan kesesuaian lahan, maka ketersediaan air meteorologis dihitung kembali menggunakan Neraca Air. Neraca Air hasil rekomendasi penggunaan lahan menunjukan bahwa kekeringan yang terjadi dapat dikurangi. Hal ini menggambarkan adanya hubungan antara Bentuk lahan, penggunaan lahan, dan kekeringan di DAS Dondong. Dondong watershed is located in Nglipar Sub-district, Gunungkidul District, D.I. Yogyakarta. Dondong watershed consist of several landforms with its land use variation. Unsuitable land use between actual land use and land capability is the major issue in this Watershed. This problem become more complicated because of the meteorological water availability is less than its use. Drought may affect the activity of the local population, mostly working in the agricultural sector. Thus, it is necessarily to manage the land use in this watershed. Land use management in watershed is based on landform analysis. The methods used in this research are Thronthwaite Water Balance and Subjective Matching Factors to land capability and suitability. Based on the results of water balance analysis with precipitation probability of 60%, Dondong watershed deficit for 11 months. This water balance is recalculated by the result of land use recommendation. The water deficit can be decreased trough this land use recommendation. This research shows the relation between landform, land use, and drought in Dondong Watershed.
UPGRADING SEPEDA MOTOR 2 STROKE MENJADI 4 STROKE SEBAGAI UPAYA PENERAPAN STANDARD EMISI Gusma Hamdana Putra; Fiki Ardian Setyo Budi; Esqy Dhiyaul F; Hangga Krisna; Agung Slamet Budiono; Aguk Zuhdi Muhammad Fathallah
Purifikasi Vol 15 No 1 (2015): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v15.i1.22

Abstract

Regulasi Menteri Lingkungan Hidup tahun 2003 tentang “Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor” yang mengacu Standar Euro 3 telah memberikan dampak yang besar bagi perkembangan kendaraan di Indonesia khususnya motor 2 stroke, dimana pembakaran yang dihasilkan tergolong tidak sempurna dan menghasilkan udara polusi yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Sehingga dinilai tidak layak untuk beroperasi lagi di Indonesia. Sehingga motor tersebut tidak berguna dan menimbulkan sampah masal. Melalui penelitian “Upgrading Motor 2 Stroke menjadi Motor 4 Stroke Sebagai Upaya Penerapan Standard Emisi Euro 3” dapat memberikan solusi dari keputusan pemerintah tentang ambang batas emisi gas buang. Selain itu juga untuk meminimalisir sampah masal dari motor 2 stroke yang tidak beroperasi lagi. Dengan memodifikasi motor 2 stroke dan menambahkan komponen dari motor 4 stroke menghasilkan emisi lebih rendah dari motor 2 stroke, serta tidak menghilangkan kelebihan dari performa motor 2 stroke. Sehingga motor ini merupakan solusi yang baik untuk para pecinta motor 2 stroke serta alternatif yang ramah lingkungan.
PENGAMBILAN ZAT WARNA ALAMI DARI BUAH MANGROVE SPESIES RHIZOPHORA MUCRONATA UNTUK PEWARNA BATIK RAMAH LINGKUNGAN Paryanto Paryanto; Wusana Agung W; Endang Kwartiningsih; Sunu H Pranolo; Vicka Haningtyas; Ryan hidayat; Ilham Roy S
Purifikasi Vol 15 No 1 (2015): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v15.i1.23

Abstract

Indonesia memiliki lahan mangrove seluas 4,255 juta ha, termasuk yang terluas di dunia. Salah satu species yang banyak tumbuh di lahan mangrove adalah Rhizophora mucronata. Potensi tanaman mangrove di Bontang sebagai bahan baku pewarna alami cukup memadai. Luas tanam 2.935 ha menempati luasan sekitar 70% dari lahan yang tersedia. Luasan tersebut, terdapat sekitar 3 juta pohon jenis ini bila dianggap jarak tanam 2 m x 2 m, dengan anggapan bahwa setiap tahun satu batang pohon spesies ini menghasilkan 50 kg buah dan 50% buah tersebut dipergunakan untuk pembibitan maka masih tersedia sebanyak 75.000 ton buah sebagai bahan baku pewarna alami. Apabila perolehan proses ini sebesar 5% maka berpotensi diperoleh pewarna alami sebanyak 3.750 ton. Pada penelitian ini pengambilan zat warna alami dari buah mangrove spesies Rhizopora mucronata dilakukan dengan proses ekstraksi menggunakan pelarut air pada perbandingan massa bahan terhadap pelarut 1 : 10, suhu 100 °C selama 60 menit. Zat warna tersebut kemudian dipekatkan dengan proses evaporasi hingga volume tinggal 30%. Selanjutnya ekstrak dimanfaatkan untuk pewarnaan pada kain batik. Pada penelitian ini dipelajari pengaruh jumlah pencelupan : 5 kali, 7 kali, dan 10 kali terhadap hasil pewarnaan pada kain. Selain itu dipelajari juga pengaruh larutan fixer terhadap hasil pewarnaan pada kain. Larutan fixeryang digunakan pada percobaan ini yaitu tawas, kapur tohor dan tunjung. Untuk kain yang dicelupkan pada fixer tawas, memberikan warna yang lebih muda. Pencelupan zat warna dengan fixer kapur tohor memberikan warna coklat, sesuai warna asli ekstrak buah mangrove dan fixer dengan tunjung memberikan warna kehitaman.
PENGARUH PENAMBAHAN NITROGEN dalam PRODUKSI BIOETANOL dari MOLASE TEBU dengan METODE SIMULTANEOUS SACCHARIFICATION and FERMENTATION (SSF) MENGGUNAKAN Saccharomyces cerevisiae IDAA Warmadewanthi; Muhammad Naufal
Purifikasi Vol 15 No 1 (2015): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v15.i1.24

Abstract

Molase adalah limbah tebu yang memiliki kandungan gula tinggi dan memiliki potensi untuk dijadikan sebagai bahan bakar seperti bioetanol. Pemanfaatan molase menjadi energi merupakan salah satu bentuk mewujudkan konsep bio-energy untu mewujudkan sistem lingkungan yang berkelanjutan. Pembuatan bioetanol dilakukan melalui teknik fermentasi. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan pengaruh penambahan nitrogen dan tanpa nitrogen pada media selama proses fermentasi molase tebu secara Simultaneous Sacharification and Fermentation (SSF). Proses hidrolisis molase tebu dilakukan secara biologis menggunakan Aspergillus niger. Sedangkan Poses fermentasi menggunakan isolat Saccharomyces cerevisiae. Dengan menggunakan metoda gas kromatografi didapatkan kadar bioetanol tertinggi pada pelakuan penambahan nitrogen dengan nilai 6,8% v/v sedangkan untuk perlakuan tanpa nitrogen memiliki kadar etanol tertinggi sebesar 4,5% v/v pada jam ke 72. Hal ini disebabkan karena nitrogen membantu meningkatkan aktivitas enzimatik mikroorganisme dalam proses konversi gula menjadi bioetanol.
Phytoforensic of Heavy Metals (Pb and Cd) in Aquatic Plants (Acanthus ilicifolius and Coix lacryma-jobi) Rony Irawanto; Sarwoko Mangkoedihardjo
Purifikasi Vol 15 No 1 (2015): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v15.i1.25

Abstract

Tumbuhan akutik dikenal masyarakat sebagai tanaman hias dalam kolam/taman air karena bentuk, warna daun ataupun bunga yang indah. Selain bernilai estetik, tumbuhan akuatik memiliki nilai ekologi yang tinggi, salah satunya dalam fitoteknologi. Fitoteknologi dapat diterapkan dalam fitoproteksi, fitoremediasi, fitomonitoring maupun fitoforensik pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan oleh logam berat dapat menganggu ekosistem dan membahayakan kesehatan manusia, bila terserap dan terakumulasi dalam tubuh, bahkan berakibat kematian. Logam berat toksik dan merupakan pencemar di semua media lingkungan, adalah Pb (timbal) dan Cd (kadmium). Penelitian fitoforensik masih belum banyak dilakukan. Dimana pendekatan fitoforensik digunakan dalam melacak target spesifik suatu pencemar masuk dalam tumbuhan. Penelitian ini bertujuan mengetahui lokasi spesifik pencemar logam berat Pb dan Cd dalam tumbuhan Acanthus ilicifolius (Jeruju) dan Coix lacryma-jobi (Jali). Penelitian menggunakan material tumbuhan akuatik dari Kebun Raya Purwodadi – LIPI dilakukan mulai Nopember 2013 sampai Desember 2014, pada rumah kaca dan laboratoriumTeknik Lingkungan - ITS. Variasi yang digunakan meliputi: (1) variasi zat pencemaran (Pb dan Cd), (2) variasi jenis tumbuhan (Jeruju dan Jali) dan (3) variasi jumlah tumbuhan (tiga dan lima individu) dalam reaktor. Metode analisis logam berat menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). Hasil perpindahan dan penyerapan logam Pb pada tumbuhan Acanthus ilicifolius (Jeruju) 3 individu di akar 8.958 ppm, batang 33,5 ppm dan daun 27,7 ppm; pada 5 individu di akar 8.850 ppm, batang 119,6 ppm dan daun 44,5 ppm. Untuk logam Cd pada 3 individu di akar 237,2 ppm, batang 2,72 ppm dan daun 1,06 ppm, pada 5 individu di akar 147,2 ppm, batang 4,2 ppm dan daun 3,26 ppm. Sedangkan perpindahan dan penyerapan logam Pb pada tumbuhan Coix lacryma-jobi(Jali) 3 individu di akar 7.235 ppm, batang 149,2 ppm dan daun 250,7 ppm, pada 5 individu di akar 8.197 ppm, batang 242,8 ppm dan daun 274,5 ppm. Untuk logam Cd pada 3 individu di akar 174,9 ppm, batang 4,32 ppm dan daun 6,81ppm, pada 5 individu di akar 194,1 ppm, batang 2,93 ppm dan daun 18,1 ppm.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol 21 No 2 (2022): Jurnal Purifikasi Vol 21 No 1 (2022): Jurnal Purifikasi Vol 20 No 2 (2021): Jurnal Purifikasi Vol 20 No 1 (2020): Jurnal Purifikasi Vol 19 No 2 (2019): Jurnal Purifikasi Vol 19 No 1 (2019): Jurnal Purifikasi Vol 18 No 2 (2018): Jurnal Purifikasi Vol 18 No 1 (2018): Jurnal Purifikasi Vol 17 No 2 (2017): Jurnal Purifikasi Vol 17 No 1 (2017): Jurnal Purifikasi Vol 16 No 2 (2016): Jurnal Purifikasi Vol 16 No 1 (2016): Jurnal Purifikasi Vol 15 No 2 (2015): Jurnal Purifikasi Vol 15 No 1 (2015): Jurnal Purifikasi Vol 14 No 2 (2014): Jurnal Purifikasi Vol 14 No 1 (2014): Jurnal Purifikasi Vol 13 No 2 (2012): Jurnal Purifikasi Vol 13 No 1 (2012): Jurnal Purifikasi Vol 12 No 3 (2011): Jurnal Purifikasi Vol 12 No 2 (2011): Jurnal Purifikasi Vol 12 No 1 (2011): Jurnal Purifikasi Vol 11 No 2 (2010): Jurnal Purifikasi Vol 11 No 1 (2010): Jurnal Purifikasi Vol 10 No 2 (2009): Jurnal Purifikasi Vol 10 No 1 (2009): Jurnal Purifikasi Vol 9 No 2 (2008): Jurnal Purifikasi Vol 9 No 1 (2008): Jurnal Purifikasi Vol 8 No 2 (2007): Jurnal Purifikasi Vol 8 No 1 (2007): Jurnal Purifikasi Vol 7 No 2 (2006): Jurnal Purifikasi Vol 7 No 1 (2006): Jurnal Purifikasi Vol 6 No 2 (2005): Jurnal Purifikasi Vol 6 No 1 (2005): Jurnal Purifikasi Vol 5 No 3 (2004): Jurnal Purifikasi Vol 5 No 2 (2004): Jurnal Purifikasi Vol 5 No 1 (2004): Jurnal Purifikasi Vol 4 No 4 (2003): Jurnal Purifikasi Vol 4 No 3 (2003): Jurnal Purifikasi Vol 4 No 2 (2003): Jurnal Purifikasi Vol 4 No 1 (2003): Jurnal Purifikasi More Issue